top of page
Search
Writer's picturedr. Reyna Lauswen

Anak Sering Melakukan Gerakan Tutup Mulut? Mungkin ini penyebabnya…

Updated: Dec 22, 2022



Pernahkah si Kecil melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut)? Menolak makanan apapun yang disajikan Ayah-Bunda? Melepeh, melempar atau menangis ketika melihat makanan? Eits.. Ayah-Bunda perlu ekstra sabar nih karena bisa jadi si Kecil sedang dalam tahap tumbuh gigi. Proses tumbuh gigi memang merupakan hal yang sering dikhawatirkan oleh Ayah-Bunda terutama pada anak pertama.


Pada sebagian anak, memang proses tumbuh gigi bukan merupakan masalah karena mereka dapat mentoleransi rasa nyerinya. Namun untuk sebagian anak lagi, hal ini sangat menakutkan dan menyakitkan. Sebenarnya di usia berapa sih anak mulai mengalami tumbuh gigi? Apa saja ciri-cirinya? Dan apa saja yang bisa dilakukan Ayah-Bunda agar anak tetap nyaman melalui setiap proses pertumbuhan giginya?


Usia Anak Tumbuh Gigi

Anak biasanya mulai mengalami fase tumbuh gigi pada usia 6 bulan dan akan berlangsung sampai sekitar usia 30 bulan. Namun jangka waktu ini tidak dapat menjadi patokan ya Ayah-Bunda. Tentu setiap anak memiliki waktunya sendiri-sendiri. Ada kemungkinan anak sudah tumbuh gigi sebelum usia 6 bulan, atau bahkan sejak lahir sudah memiliki gigi, dan ada yang belum tumbuh gigi sampai usia 1 tahun.

Biasanya gigi pertama yang muncul adalah dua gigi depan bawah / gigi seri bawah dan diikuti dua gigi depan atas, meskipun bisa saja pola pertumbuhan gigi seorang anak berbeda dengan anak lainnya. Berikut adalah gambaran pola pertumbuhan gigi anak pada umumnya :


Ciri-ciri Anak Tumbuh Gigi


1. Berliur / Ngiler

Biasanya ciri-ciri ini dapat sangat mudah dikenali oleh Ayah-Bunda. Hal ini terjadi karena tumbuhnya gigi pada anak dapat merangsang air liur dan saluran air pada mulut bayi.


2. Ruam di Wajah dan Dagu

Ruam merah pada kulit atau terlihat pecah-pecah pada mulut, dagu dan leher juga seringkali dijumpai. Hal ini dikarenakan bagian-bagian tersebut kontak dengan air liur yang dihasilkan bayi. Oleh sebab itu, Ayah-Bunda bisa memberikan celemek pada bayi untuk tatakan liur / mengusap liur anak yang menetes.


3. Batuk

Air liur yang banyak dan menumpuk pada mulut anak dapat menimbulkan refleks batuk bahkan sampai muntah jika anak tersedak liurnya sendiri.


4. Sering Menggigit

Biasanya Bunda yang menyusui secara langsung (Direct Breastfeeding) akan sangat merasakan perbedaan anak yang sedang tumbuh gigi karena puting Bunda bisa jadi sasaran empuk anak untuk digigit. Sebagian anak juga akan menggigit barang apapun yang dapat dijangkaunya untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada daerah gusinya.


5. Merasa Sakit

Pada awal-awal tumbuh gigi, biasanya anak belum terbiasa dengan rasa sakit pada daerah gusinya sehingga gigi pertama adalah hal yang paling menyakitkan baginya. Untuk selanjutnya biasanya anak sudah mulai terbiasa dengan rasa sakit tersebut.


6. Mudah Marah

Anak yang sedang kesakitan dengan pertumbuhan giginya biasanya menjadi mudah marah dan rewel. Ayah-Bunda perlu lebih sabar dan dapat mengatur emosi agar tidak marah balik ke anak ya....


7. Sulit Makan

Nah ini dia yang seringkali menjadi kekhawatiran besar Ayah dan Bunda. Takut anak tidak naik berat badan, takut gizi kurang dan sebagainya. Hal ini karena dengan menyusu dari payudara ibu / botol dan makan padat akan memberikan tekanan pada gusinya yang bengkak sehingga anak menjadi malas makan/menyusu.


8. Demam Ringan

Gusi yang meradang dapat memicu munculnya demam ringan pada anak. Namun jika demam tinggi dan berlangsung >3 hari, sebaiknya Ayah-Bunda segera memeriksakan anak ke dokter karena bisa saja bukan disebabkan karena proses tumbuh gigi.

9. Tidur Malam Tidak Nyenyak

Anak yang merasa gusinya sakit dan tidak nyaman seringkali terbangun di malam hari dan sulit tidur nyenyak. Jika memang demikian, usahakan memberikan kenyamanan pada anak dan mengalihkan pikiran anak dengan bernyanyi atau mengobrol. Jika Ayah-Bunda memaksa memberikan susu di malam hari pada anak yang sedang sakit gusi, biasanya anak akan menolak dan semakin tidak nyaman.


10. Perdarahan di Bawah Gusi

Pernahkah Ayah-Bunda melihat seperti muncul benjolan kebiruan pada gusi anak? Jangan khawatir dulu Ayah-Bunda, ada kemungkinan ini disebabkan karena tumbuh gigi dan memicu perdarahan di bawah gusi yang menimbulkan gambaran benjolan tersebut. Biasanya keluhan ini akan hilang sendiri dalam beberapa saat setelah dikompres air dingin


11. Gusi Bengkak

Sebelum gigi tumbuh, gusi akan bengkak terlebih dahulu. Hal ini yang menyebabkan timbulnya nyeri. Namun jika gusi bengkak dengan nanah/ lepuh/ kista (benjolan/kantung berair)/perdarahan terus menerus, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi.


Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Saat Anak Tumbuh Gigi?


1. Pijat Gusi Bayi

Dengan memberikan pijatan lembut pada gusi bayi, bayi akan merasa lebih nyaman (Tutorial Memijat gusi bayi dapat dilihat pada : https://www.youtube.com/watch?v=LJGai3H-R9g)


2. Kompres Dingin

Berikan teether bayi yang sudah Ayah-Bunda masukan ke kulkas sebelumnya. Biasanya hal ini membantu mengurangi rasa nyeri bayi


3. Coba Ubah Tekstur Makanan

Pada bayi yang sudah memasuki MPASI dan sedang tumbuh gigi, biasanya akan malas mengunyah makanan karena gusi yang bengkak. Ayah-Bunda dapat coba memberikan makanan dengan tekstur yang lebih lunak dibandingkan biasanya


4. Keringkan Air Liur

Anak juga sebenarnya dapat merasa tidak nyaman dengan air liur yang terus menerus keluar. Apalagi jika sampai mengering di area wajahnya sendiri. Gunakan lap/kain lembut untuk membantu bayi, ya Ayah-Bunda.


5. Obat Anti-nyeri

Untuk membantu mengurangi nyeri pada gusi bayi, dapat diberikan obat anti-nyeri namun sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter/dokter gigi dulu ya Ayah-Bunda.


Reference

Ntani, G., Day, P. F., Baird, J., Godfrey, K. M., Robinson, S. M., Cooper, C., Inskip, H. M., & Southampton Women’s Survey Study Group (2015). Maternal and early life factors of tooth emergence patterns and number of teeth at 1 and 2 years of age. Journal of developmental origins of health and disease, 6(4), 299–307. https://doi.org/10.1017/S2040174415001130


Bellefonds, C D. (2021, June 15). When Do Babies Start Teething? Basics, Symptoms and Signs. Diakses pada 17 Juni 2022 dari https://www.whattoexpect.com/first-year/teething/


American Dental Association. (2021). Eruption charts. Diakses pada 17 Juni 2022 dari https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/e/eruption-charts


Sandhya Pruthi, M.D. (2022, February 25). Teething: Tips for soothing sore gums. Diakses pada 17 Juni 2022 dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/teething/art-20046378


Hansa D. Bhargava, MD. (2020, August 12). Teething: Symptoms and Remedies. Diakses pada 17 Juni 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/baby/teething-symptoms-remedies#1


Nurul. (2016, September 19). 11 Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi yang Perlu Bunda Kenali. Diakses pada 17 Juni 2022 dari http://drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=berita&wr_id=604&page=3


Blossom & Berry Baby Massage & Yoga. (2017, Juni 9). Baby Massage for teething pain. Diakses pada 25 Oktober 2022 dari https://www.youtube.com/watch?v=LJGai3H-R9g


Claire McCarthy, MD. (2018, Mei 29). Teething-pain remedy dangers. Diakses pada 25 Oktober 2022 dari https://www.health.harvard.edu/blog/teething-pain-remedy-dangers-2018052913935


Julianti, D. (2021, Desember 2022). Atasi Bayi Rewel Karena Tumbuh Gigi, Mulai dari Berikan Es sampai Camilan Keras. Diakses pada 25 Oktober 2022 dari https://nakita.grid.id/read/023057887/atasi-bayi-rewel-karena-tumbuh-gigi-mulai-dari-berikan-es-sampai-cemilan-keras?page=al



65 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page