top of page
Search
Writer's picturedr. Sally Sudjono

CUACA PANAS: BAHAYA PADA KESEHATAN MANUSIA !!

Updated: May 30, 2023





Cuaca yang sangat panas akhir-akhir ini semakin menjadi sorotan di kalangan masyarakat dunia, terutama di Asia dan tidak terkecuali di Indonesia. Pada akhir bulan April lalu, beberapa negara di Asia, seperti di Bangladesh, Myanmar, India, Cina, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C dengan rekor suhu tertinggi mencapai 51,2°C di Bangladesh. Sedangkan di Indonesia, melalui data BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), telah tercatat suhu harian tertinggi mencapai 37,2°C di Ciputat pada 17 April 2023 lalu.


Melalui siaran pers, BMKG Indonesia menyatakan bahwa suhu panas di Indonesia bukan termasuk gelombang panas (heat wave) dan suhu maksimum harian juga sudah mulai turun. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk tidak panik, namun tetap perlu waspada dan berusaha meminimalisir dampak bahaya dari pengaruh perubahan cuaca ekstrem yang diduga masih berkepanjangan dan dapat terjadi setiap tahunnya ini.


Efek cuaca panas pada kesehatan manusia

Suhu yang sangat panas selain dapat menyebabkan dampak pada lingkungan sekitar seperti peningkatan angka kekeringan, kebakaran dan lainnya, juga dapat menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat. Beberapa kondisi yang dipengaruhi cuaca suhu panas adalah:

  • Sakit kepala sebelah (migrain) dan infeksi saluran pernapasan

Dikarenakan panas matahari terik dan polusi udara yang meningkat saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko sakit kepala, dan dapat disertai dengan infeksi saluran pernapasan seperti radang tenggorokan dan juga sakit mata oleh karena paparan debu.


  • Peningkatan risiko penyakit komorbid

Peningkatan suhu lingkungan juga dapat meningkatkan morbiditas atau angka kesakitan pada masyarakat, terutama yang memiliki penyakit komorbid seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Berdasarkan penelitian Fritz M melalui data BPJS di Indonesia, ditemukan peningkatan rata-rata kunjungan pasien secara keseluruhan sebesar 8%, peningkatan kunjungan diabetes sebanyak 25% dan peningkatan kunjungan penyakit kardiovaskular sebanyak 14% di saat kondisi cuaca panas.


  • Dehidrasi

Peningkatan suhu lingkungan dapat meningkatkan risiko dehidrasi, jika asupan cairan kurang ditambah banyaknya keluar keringat tubuh. Dehidrasi dapat ditandai dengan kulit teraba kering, terasa haus terus menerus, perubahan warna air kemih menjadi keruh, hingga berkurangnya produksi air kemih.


  • Heat exhaustion, heat stroke, heat syncope

Paparan panas tinggi secara terus menerus dan dehidrasi berkepanjangan dapat menyebabkan sakit atau keluhan lanjutan seperti heat exhaustion, heat stroke hingga heat syncope. Keluhan atau tanda yang muncul berupa nyeri kepala, mual, lemas, haus, berkeringat banyak, peningkatan suhu tubuh, hingga jika semakin parah dapat timbul penurunan kesadaran, demam tinggi, muntah, kulit kering dan keringat berhenti, napas cepat, jantung berdebar hingga kejang.


  • Iritasi kulit/ heat rash

Iritasi kulit dapat terjadi karena keringat yang terus menerus dan pengaruh kelembaban lingkungan. Iritasi ini tampak seperti ruam atau bintik merah kecil yang dapat muncul di berbagai area tubuh, terutama di area leher, dada, area selangkangan, lipat bawah payudara dan lipat dalam siku lengan.


Sumber: WebMD. https://www.webmd.com/first-aid/understanding-heat-related-illness-basics




Tips untuk mencegah atau mengatasi bahaya cuaca panas

  1. Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik, dengan memperbanyak konsumsi air mineral tanpa menunggu haus terlebih dahulu. Pada orang dewasa disarankan untuk meminum sedikitnya delapan gelas air mineral per hari

  2. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis, karena dapat meningkatkan risiko terjadi dehidrasi

  3. Hindari makan makanan yang terlalu berminyak seperti gorengan atau junk food, karena saat cuaca panas akan lebih rentan untuk terserang radang tenggorokan

  4. Tingkatkan konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang juga mengandung banyak air, seperti semangka, jeruk, mentimun, selada air, tomat, dan lainnya

  5. Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung

  6. Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar

  7. Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas

  8. Sebisa mungkin berteduh di antara jam 11 pagi – 3 siang

  9. Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup

  10. Gunakan pelindung matahari atau tabir surya (sunscreen) minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah


Cuaca panas juga dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan kita. Untuk menghindari dampak buruk tersebut, minumlah banyak air mineral, hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, kenakan pakaian yang tepat, dan gunakan tabir surya/sunscreen. Dengan mengikuti tips ini, diharapkan kita dapat terus menjaga kesehatan kita dan tetap nyaman selama musim panas di Indonesia atau dimanapun :)





Sumber:

  1. BMKG. Siaran pers: Perkembangan Gelombang Panas Asia 2023: “Gelombang Panas Asia Masih Berlangsung, Namun Tidak Terjadi Di Indonesia: Masyarakat Agar Tidak Panik Dan Tetap Waspada”. 2023, April 25. Cited from: https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gelombang-panas-asia-masih-berlangsung-namun-tidak-terjadi-di-indonesia-masyarakat-agar-tidak-panik-dan-tetap-waspada&tag=press-release&lang=ID

  2. Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes. Waspadai Penyakit Saat Cuaca Panas. Cited from: https://upk.kemkes.go.id/new/waspadai-penyakit-saat-cuaca-panas

  3. Kemenkes. Artikel: Cuaca Panas Ekstrem Dapat Menyebabkan Bebagai Penyakit, Karena Itu Perlu Antisipasi Agar Tidak Tumbang. 2023, September 23. Cited from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1574/cuaca-panas-ekstrem-dapat-menyebabkan-bebagai-penyakit-karena-itu-perlu-antisipasi-agar-tidak-tumbang

  4. Fritz M. Temperature and non-communicable diseases: Evidence from Indonesia's primary health care system. Health Econ. 2022 Nov;31(11):2445-2464. doi: 10.1002/hec.4590. Epub 2022 Aug 21. PMID: 35988141.

  5. Starkman E. What Is Heat-Related Illness?. WebMD. 2021, Nov 1. Cited from: https://www.webmd.com/first-aid/understanding-heat-related-illness-basics

  6. Paudpedia. Fenomena Gelombang Panas di ASIA, Kemenkes Berikan Tips Lindungi Kulit Anak dan Anggota Keluarga Dari Sinar UV. 2023, April 26. Cited from: https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/fenomena-gelombang-panas-di-asia-kemenkes-berikan-tips-lindungi-kulit-anak-dananggota-keluarga-dari-sinar-uv?do=MTU1My05ZGUzMWVhMw==&ix=MTEtYmJkNjQ3YzA=

  7. WHO. Newsroom: Heatwaves: How To Stay Cool. 2019, July 26. Cited from: https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/heatwaves-how-to-stay-cool?gclid=CjwKCAjwgqejBhBAEiwAuWHioOUi9Z7iv8-fLtEPWDvNyte06m8wEhQEvoqDB55HgMClM-xUnfvnERoC1hAQAvD_BwE

17 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page