Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan tekanan darah sistolik >/ 140 mmHg maupun diastolik >/ 90 mmHG pada pengukuran tekanan darah yang berulang. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung berkontraksi. Tekanan diastolik adalah tekanan pada saat darah dipompa saat jantung dalam keadaan beristirahat.
Diagnosa hipertensi tidak bisa ditegakkan hanya dengan 1 kali pemeriksaan tekanan darah saja, biasanya pengukuran dilakukan pada 2-3 kali pemeriksaan dalam rentang waktu 1 sampai 4 minggu untuk mengonfirmasi bahwa pasien menderita hipertensi.
AHA (American Heart Association) membagi hipertensi menjadi beberapa kategori:
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi juga dibagi atas 2 kelompok yaitu:
Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui pasti
Hipertensi sekunder
Hipertensi yang diketahui penyebabnya
Ada beberapa faktor resiko yang memberikan pengaruh besar terjadinya hipertensi:
Riwayat keluarga (adanya keluarga seperti ayah, ibu yang mengalami hipertensi)
Usia
Jenis kelamin
Konsumsi garam yang berlebihan
Obesitas atau kegemukan
Kurangnya aktivitas fisik
Dengan meningkatnya dan tidak terkontrolnya tekanan darah dapat menimbulkan beberapa komplikasi pada tubuh yang dapat merusak dan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya, seperti:
Gagal jantung
Stroke
Gagal ginjal
Bagaimana cara mencegah kenaikan tekanan darah?
Modifikasi gaya hidup
Faktor risiko terbesar terjadinya hipertensi adalah gaya hidup, mulai dari asupan makanan yang tidak sehat (terlalu banyak garam), kurangnya aktivitas fisik seperti berolahraga, merokok, kenaikan BB. Semua faktor resiko tersebut dapat dicegah dengan mulai mengubah gaya hidup kita sehari-hari
Mengonsumsi obat anti hipertensi
Jika tekanan darah tidak dapat diturunkan dengan mengubah gaya hidup, maka obat antihipertensi harus mulai dikonsumsi untuk mencegah kenaikan tekanan darah yang lebih tinggi.
Sumber:
2020 International society of ypertension Global Hypertension Practice Guideline, 2020
AHA (American Heart Association)
Comments