Oseltamivir dan Favipiravir merupakan golongan antivirus. Saat ini keduanya sering di gunakan pada pengobatan kasus COVID-19.
Apa it Oseltamivir?
Oseltamivir dapat ditemukan dalam bentuk oseltamivir fosfat yang akan dimetabolisme di dalam tubuh menjadi bentuk aktifnya, oseltamivir karboksilat. Oseltamivir sudah terbukti sebagai pengobatan dan pencegahan influenza tipe A dan B. Sediaannya dalam bentuk oral.
Mekanisme Aksi Oseltamivir
Bentuk aktif oseltamivir dapat menghambat aktivitas enzim neuroaminidase dalam virus sehingga menurunkan penyebaran virus dalam saluran pernapasan.
Dosis Pengobatan Influenza
Oseltamivir dapat digunakan sebanyak 2 x 75 mg selama 5 hari pada dewasa atau 2 x 3 mg/kgBB selama 5 hari pada anak-anak.
Efek Samping
Secara umum oseltamivir aman. Efek samping yang sering terjadi adalah mual, tidak nyaman di perut, kadang menimbulkan muntah. Dapat digunakan pada anak-anak di atas 1 tahun, dan penggunaan pada ibu hamil harus atas pertimbangan risiko dan manfaat yang diberikan oleh dokter.
Penggunaan pada Pasien COVID-19
Oseltamivir tidak memiliki efek langsung pada SARS-COV2. Pada awal pandemi, obat ini digunakan karena keluhan COVID-19 sulit dibedakan dari influenza yang juga sedang musim terjadi pada awal terjadinya pandemi. Jadi saat ini, oseltamivir tidak digunakan kecuali diduga ada koinfeksi COVID-19 dengan influenza.
Apa itu Favipiravir?
Favipiravir pertama diproduksi di Jepang untuk terapi influenza yang tidak membaik dengan obat-obatan konvensional. Favipiravir dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi bentuk aktif.
Mekanisme Kerja Favipiravir
Bentuk aktif favipiravir akan menghambat transkripsi dan replikasi gen virus. Sediaan Favipiravir adalah oral.
Dosis Pengobatan COVID-19
Dosis obat ini yang disarankan oleh dokter adalah 2 x 1600 mg hari pertama, lalu dilanjutkan 2 x 600 mg hari ke 2-5.
Efek Samping
Efek sampingnya dapat berupa peningkatan kadar asam urat, gangguan saluran cerna, diare, gangguan peningkatan fungsi hati. Obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil maupun anak-anak.
Penggunaan pada Pasien COVID-19
Pada infeksi SARS-COV2, bentuk aktif favipiravir akan mengikat dan menghambat RdRP virus sehingga menghambat transkirpsi dan replikasi gen virus. Penggunaan obat ini di awal keluhan dapat memperbaiki outocome dari pasiennya.
Oseltamivir dan Favipiravir merupakan obat keras yang hanya dapat digunakan atau dibeli jika sudah ada resp dokter. Oseltamivir sudah tidak disarankan lagi sebagai obat pada infeksi COVID-19 kecuali ada kecurigaan koinfeksi dengan influenza.
Sumber:
Instiyati, Darmayani AAPS, Marzuki JE, Angelia F, William, Siane Angelia, et al. Antiviral treatment of COVID-19: a clinical pharmacology narrative review. Med J Indones. 2020; 29:332-56
PAPDI. Revisi Penatalaksanaan COVID-19. 2021.
Opmerkingen