Vitamin D adalah salah satu vitamin larut lemak yang memiliki cukup banyak manfaat dalam tubuh. Vitamin ini berperan dalam metabolisme tulang dan sistem imun, dan memiliki fungsi anti peradangan. Vitamin D ini ada dalam 2 bentuk yaitu Ergocalciferol (vitamin D2) dan Cholecalciferol (vitamin D3). Vitamin D2 dapat ditemui pada sumber makanan seperti tumbuh-tumbuhan dan ikan sedangkan vitamin D3 dibuat di kulit dengan dipicu oleh sinar matahari. Kulit yang terpapar sinar ultraviolet B (UVB) akan mensintesis vitamin D3. Karena itu berjemur pada pagi hari di bawah pukul 9 atau setelah pukul 3 sore selama 10-15 menit dapat membantu memicu sintesis vitamin D3 tanpa berbahaya bagi kulit sendiri.
Vitamin D karena sifatnya larut dalam lemak, jika akan dimetabolisme dalam tubuh, perlu minyak atau lemak sebagai pembawanya. Lain halnya dengan Vitamin C yang larut air.
Menurut beberapa penelitian, manfaat vitamin D beragam, antara lain:
Membantu mencegah terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah pada orang dengan hipertensi
Membantu menurunkan angka kematian
Membantu mencegah penyakit kronis seperti diabetes
Membantu mencegah osteoporosis
Membantu menurunkan risiko terjadinya kanker
Berperan dalam kesehatan otak dan saraf
Membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh
Sumber makanan yang mengandung tinggi vitamin D adalah:
Ikan salmon
Ikan herring dan sarden
Cod liver oil
Tuna kaleng
Kuning telur
Jamur
Susu sapi, susu kacang kedelai, jus jeruk, seral dan oatmeal
Jika ingin menambah suplementasi vitamin D3 sebagai konsumsi sehari, diperbolehkan. Suplementasi bagi orang normal berkisar antara 400-800 IU. Khusus untuk COVID-19, jika memang dibutuhkan sebagai pengobatan, dapat dikonsumsi antara 1000-5000 IU, namun penggunaan dosis tinggi ini perlu pengawasan dokter.
Konsumsi vitamin D tidak boleh terlalu banyak karena dapat menyebabkan beberapa efek, antara lain:
Kadar vitamin D dalam darah yang tinggi
Kadar kalsium dalam darah yang tinggi
Mual, muntah, nafsu makan turun
Nyeri perut, konstipasi atau diare
Pengeroposan tulang
Gagal ginjal
Oleh sebab itu hati-hati mengonsumsi vitamin D3 dalam dosis tinggi. Ikuti anjuran dokter jika ingin konsumsi dalam jumlah yang tinggi.
Sumber:
Kulie T, Groff A, Redmer J, Hounshel J, Scrager S. Vitamin D: An Evidence-Based Review. JABFM. 2009; 22(6): 138
Lee J, Hecke O, Roberts N. Vitamin D: A rapid review of the evidence for treatment or prevention in COVID-19. CEBM. 2020. Available from: https://www.cebm.net/covid-19/vitamin-d-a-rapid-review-of-the-evidence-for-treatment-or-prevention-in-covid-19/
Jones T. 7 Healthy Foods That Are High in Vitamin D. Healthline. 2019. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/9-foods-high-in-vitamin-d
Raman R. What Vitamin D Dosage Is Best? Healthline. 2017. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-dosage
PAPDI. Pedoman Tatalaksana COVID Edisi 3. 2020.
Comments